Jumat, 20 Maret 2020

Mimpi ku

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saya menulis cerita ini, pada tanggal 21 Maret 2020 pukul 00.18 WIB. Di mana pada saat ini Indonesia sedang heboh dengan wabah Virus yg mematikan yaitu, CoVid-19 atau bisa disebut (corona). pada awal kemunculannya virus ini di indonesia, mengenai dua orang Depok (Perum. Studio Alam), jarak rumah mereka dan tempat saya saat ini hanya berkisar 3,8Km atau sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan.
Nah kenapa saya cerita demikian, karena saya lg kurang fit badannya dan saya khawatir bgt dgn virus ini menempel pada tubuh saya. Keadaan saya saat ini sedang meriang dan tenggorokan sakit, beberapa gejala umum pada virus ini. Padahal sakit seperti itu sudah biasa terjadi pada kita orang indonesia. Tp karena ada wabah virus Corona ini, sakit dikit harus diwaspadai. Malam ini juga istri saya (Siti Aisyah), yg baru saya nikahi 7 februari lalu sedang kurang enak badan juga, dan uring2an masalah tidur. Saya tidak diperbolehkan tidur sampe istri saya benar2 terlelap, sampe pada akhirnya dia terlelap dalam pelukan ku dan aku juga ikut terlelap.
Disini lah awal mulanya kenapa aku ingin memnuliskan cerita mlm ini, dan sambil mengisi waktu saya yg tak bisa terlelap lg. Saya bermimpi bertemu dgn teman saya dalam mimpi, sebut saja dia Pijai. Hobinya adalah memelihara burung, pada saat dia bertemu dengan saya. Dia sedang sibuk mengurus burung2 merpatinya yang baru menetas, padahal hobi utamanya ada lah burung kicau. Dan saat itu saya melihat dua burung kicau yg terbengkalai tidak terurus, yaitu burung kenari berwarna kuning dan kolibri yg semua bulunya hampir habis karena rontok. Kemudian saya rawat kedua burung itu dgn satu kandang, memberinya air dan biji2an untuk kebutuhan hidupnya. Kemudian aku taruh lah itu kandang di lantai dua depan kamar ku saat ini, karena masih nebeng sama mertua jd d kasih kamar yg diatas buat istriahat.
Ternyata setelah saya selesai membersihkan kandang burung tersebut, tiba2 salah satu kk ipar saya yg perempuan berteriak dr bawah. Sebut saja dia mbak Lela, "Yan, syah, ada bapak2 nyariin nih! Tp gak bisa naik k atas turun kamunya mau ketemu sebentar nih katanya"
Saya sepontan bertanya, "Siapa namanya si bapak mbak?".
Mbak lela berteriak dr bawah, "Setyo Hadi Seputro".
Aku sepontan kaget dan berlali kesenangan k arah bawah sambil menarik istri ku dan teriak, "itu abi udah lama iyan gak ketemu, cepet turun sayang ku", Sambil menarik istriku ke bawah.
Ekh pas sampe d tangga, tiba2 istriku menendangku sampe jatuh ke bawah. Karena keadaan tangga saati itu gelap dan pusisnya berada di dapur mungkin ada sesuatu yg tidak boleh aku injak d tangga, makannya istri ku menedangku sampe jatuh terselungkup agar aki tidak menginjaknya. Dan ternyata apa itu yg hampir aku injak, temen smp ku saat di pondok. Badannya besar hitam dan rambut keriting panjangnya yg Mengembang, dia adalah Hibatullah Fauzan. Tp dia ternyata tidak sendiri ada 3 temen ku yg lain sedang duduk di area dapur, yaitu dayu, dariel, dikit. Tiga sekawan 3D yg tidak bisa dipisahkan, mereka sedang menunggu saya juga ternyata untuk turun. Dan di sini pula istri ku marah karena saking senangnya berlari sampe tidak melihat keadaan anak tangga saat itu, dan dia berkata, "lari2an sih! Coba gak aku tendang kamu, bisa2 nginjek temen kamu di bawah" dan akhirnya aku merasa salah dan minta maaf.
Lanjut lg, aku teringat misi awal ku saat turun. Bertemu sosok yg tak pernah ku bayangkan selama ini, aku melihat sekilas dari helaian trai dapur menuju ruang tamu. Ternayata aku melihat sesosok bapak tua yg memegang tongkat sambil di bantu berjalan dgn orang yg aku kenal juga, yaitu Ummi yg melahirkan ku. Saat itu pula aku langsung berlari lagi sendiri k arah ruang tamu dan meninggalkan istri ku, saking bahagianya. Pas saat menoleh k arah bangku yg sudah di duduki oleh bapak itu, aku melihat tubuhnya kurus leriput dan menghitam dgn rambut putih. Aku langsung mebarik tangan Abi dan menciumnya sembari berkata, "Abi repot2 jauh2 k sini ada apa?" aku bertannya.
Abi langsung menjawab dgn suara pelannya tapi tegas dan jelas, "Abi cuman mau bilang, abi ikut senang kamu sudah berkeluarga seperti ini. Abi gak bisa kasih apa2 lg" sambil tersenyum dan aku masih duduk dan merunduk depan lutut Abi. Saat itu juga aku melihat orang2 sekitar ku dan melihat wajah istri ku, semua tersenyum bahagia.
Dan aku ternyata terbangun dr mimpiku saat itu juga, karena tangan ku keram tertimpa badan istri ku, sampe kuping ku juga terjepit. Jadi aku terbangun dan berdoa untuk Abi yg repot2 datang k mimpi ku, hanya ingin membertahu kalo Abi senang dengan keadaan aku sekarang. Padahal aku ingin bercerita banyak perjalanan hidup ku ini sangat berat tanpa Abi. Tp aku bisa menjalani semuanya الحمد لله